Selasa, 16 Mei 2017

Motivasi Bidang Karir


Persaingan yang semakin ketat dan tuntutan yang makin berat memang kerap membuat kita makin sulit mendapat pekerjaan. Apalagi jika kita belum punya pengalaman kerja sebelumnya, perjuangan jadi lebih berat lagi. Menjadi diri sendiri akan membentuk personal branding yang ingin kamu bangun. Tentu menjadi diri sendiri lebih baik, daripada berpura-pura menjadi orang lain demi sebuah pengakuan. Dalam melakukan suatu pekerjaan butuh suatu kebiasaan agar dapat menekuninya dengan baik.  Mengubah kebiasaaan memang susah, tetapi jelas sangat bisa dilakukan. Kebiasaan tercipta karena pengulangan. Maka kunci mengubah atau membentuk kebiasaan adalah mengulang-ulang suatu kebiasaan. Tidak ada jalan pintas untuk mengubah suatu kebiasaan. Kuncinya adalah pengulangan atau repitisi dan itu membutuhkan waktu. Pengulangan akan menanamkan suatu memori (ingatan) pada tubuh kita. Sehingga memori ini akan dieksekusi secara otomatis berdasarkan kondisi tertentu.
Otak manusia memiliki sekitar seribu miliar sel saraf. Setiap ada aktivitas baru atau pengalaman baru yang dilakukan, maka sel saraf itu akan terhubung satu sama lain membentuk sebuah pola. Bila aktivitas atau pengalaman itu diulang kembali, maka hubungan pola antar sel saraf itu akan bertambah tebal. Itulah yang menjelaskan kenapa seseorang menajdi semakin mahir bila melakukan pengulangan.
Jadi, intinya pengulangan adalah syarat mutlak membentuk kebiasaan. Pertanyaannya sekarang, berapa lama atau berapa banyak pengulangan itu dilakukan? Berdasarkan hasil penelitian yang para ilmuwan ini lakukan, ada yang menyarankan pengulangan dilakukan selama 21 hari berturut-turut tanpa terputus.[1]
Pengulangan akan melatih kita terbiasa melakukan rutinitas, sehingga dalam melakukan suatu hal akan didasari rasa ikhlas tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun. Dan itu dapat memacu kita untuk bersemangat dan merasa senang dalam melakukannya.
Dalam melakukan pekerjaan banyak saja halangan yang dapat membuat kita terjatuh jika kita tidak dapat mengontrol diri kita. Berbagai macam godaan pun terdapat  sekitar kita. Hindari hal kecil walaupun itu hanya ingin mencoba-coba, kita harus terus bentengi diri kita dan mencoba selalu berpikir positif. Bagaimana menjadi bahagia dan bagaimanakah menjadi orang berguna? Jawabannya ada pada diri sendiri. Jika kita berpikir bahwa kita adalah orang yang bahagia, maka kita akan menjadi orang yang bahagia. Tetapi, jika kita berpikira kita tidak bahagia, maka seperti itulah diri kita. Kuncinya dalah “berpikir positif”. Pikiran positif bisa menjadi cara kita mendapatkan kebahagiaan, karena dengan berpikir positif kita akan mendapatkan suatu kesuksesan. Pikiran positif akan membuat kita bisa berpikir dengan jernih. Dengan pikiran positif kita bisa tahu dan bisa membidik secara fokus target hidup kita.
Kesuksesan adalah target utama bagi semua orang, tentu saja definisi kesuksesan ini menjadi sangat relatif. Ada yang sudah merasa sudah menjadi sukses ketika sudah lulus kuliah, mendapat pekerjaan yang layak dan akhirnya menikah serta punya anak. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa sukses adalah ketika ia bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Lain orang lain pikiran. Ada yang mengatakan bahwa sukses adalah ketika ia bisa menapaki karir paling puncak dan bisa membangun sebuah rumah penampungan dan pemberdayaan bagi anak miskin serta terlantar.
Jadi kesuksesan tidak melulu soal uang yang berlimpah atau harta yang tidak berkesudahan. Sukses adalah pencapaian target dan tujuan hidup yang sudah kita susun secara matang.[2] Ketika semua itu sudah digenggam di tangan,maka kebahagiaan pun akan meliputi hati kita. Sebuah perasaan yang hadir secara natural yang merupakan apresiasi akan keberhasilan serta segala kerja keras yang kita jalankan untuk meraih kesuksesan itu.
Salah satu calon pengusaha sukses adalah tahan banting. Maksud tahan banting disini adalah tidak mudah menyerah, meskipun gagal. Ia akan mencoba untuk kedua,ketiga, keempat, dan seterusnya sampai berhasil. Ambilah pelajaran dari orang belajar menegmudi mobil, awalnya boleh jadi ia mengalami insiden, seperti tiba-tiba mesin mobil mati karena tidak bisa mengukur keseimbangan antara menginjak pedal gas dan melepas pedal kopling. Namun hal itu tidak membuatnya jera. Orang yang belajar mobil akan terus belajar hingga bis amengendalikan mobil di jalan raya. Begitu juga pengusaha, tidak jera hingga menemukan kesuksesannya.
Banyak orang yang gagal dalam memulai buka usaha karena cepat putus asa, sehingga tidak berani mencoba lagi. Orang ini bukan hanya rugi secara finansial, tetapi juga psikologis. Oleh sebab itu, sekalipun sedang kritis, tetaplah menjadi pengusaha dengan semangat kewirausahaan tinggi. Sesungguhnya, tidak ada orang yang gagal dalam bisnis. Hal yang ada hanya karena berhenti mencoba dan berhenti berusaha. Berani mencoba, lebih tekun, dan ulet, maka kegagalan tidak akan pernah ada.
Menjadi pengusaha itu memang tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Anda butuh kerja keras, semangat, tekad, dan niat yang kuat. Dengan itu semua kita tidak akan jera hanya karena gagal. Kegagalan itu akan membuat kita lebih bersemangat lagi untuk mencoba. Sebab berani mencoba tidak hanya sekali dua kali merupakan langkah awal dan utama untuk memulai usaha. Tidak ada satu pun hal di dunia, termasuk dunia pengusaha, yang dapat menggantikan keberanian mencoba. Sebagus apa pun bakat seseorang tik akan sukses tanpa memulai mencoba.
Pengusaha sukses yang ternyata pernah gagal, pasti mengalami pasang surut. Tapi dia tetep konsisten terhadap apa yang akan diraih. Tok salah bila pepatah mengatakan bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Michael Jordan, pemain bola basket teresar sepanjang masa, juga pernah gagal dalam memasukan bolanya. Ia  berkata ”  I have missed more than 9000 shots in my career. I have ost almost 300 games. On 26 accasions. I have been entrusted to take the game winning shot.. And missed. And I have failed over and over and over again in my life. And that is why I succeed.”[3]
Banyak orang yang merasa takut saat akan memulai usaha. Ia takut usahanya bangkrut, rugi, dagangannya tidak laku, tidak dilirik konsumen, dan ketautan ketakutan lainnya. Nah, ketakutan itulah yang sejatinya membelenggu untuk menjadi pengusaha. Orang yang sebelum memulai usaha sudah dikuasai rasa takut tidak akan pernah menjadi pengusaha. Bahkan, ia tidak akan pernah memulai usahanya, meskipun ide atau gagasannya cukup brilian.
Jangan memikirkan rasa takut saat akan memulai usaha. Begitu memiliki modal dan ide , wujudkan saja ide itu menjadi nyata. Terlepas nanti untung atau rugi, diburu konsumen atau tidak, laris atau tidak, waktu akan menentukan. Tugas kita berusaha sekeras dan sebaik mungkin.
Dalam dunia bisnis, selalu ada persaingan. Tengoklah perusahaan-perusahaan besar meraka saling bersaing untuk melahirkan produk-produk terbaru, juga untuk memikat hati para konsumen. Bahkan, mereka menajadikan persaingan sebagai inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam dunia bisnis, sudah menjadi lumrah meniru produk yang sedang tren di pasaran misalnya sebuah perusahaan smartphone ternama mengeluarkan varian terbaru produknya dengan uran 6 inch. Maka, para pesaingnya pun yang berasal dari vendor  lokal tidak mau ketinggalan untuk menyaingi perusahaan ternama tersebut. Nah, persaingan seperti ini sudah lumrah terjadi dalam bisnis dan tidak dilarang selama tidak melanggar hak cipta pesaingnya. Disini kreativitas para calon pengusaha kan beradu. Namun jangna terlal terburu-buru dalam melakukan suatu hal, perlu dipikir matang dan perlu adanya uji coba
Lihatlah pekerjaan itu dari sudut pandang yang luas. Bagaimana pekerjaan itu dapat mendekatkan kita pada perwujudan bintang terang. Sekarang, pikirkan sejenak. Bagaimana pekerjaan yang akan dikerjakan itu dapat mendekatkan kita pada bintang terang? Kemampuan berkonsentrasi dalam jangka yang lama tergantung dari bagaimana ta merencanakan pekerjaan. Apabila kita memiliki perencanaan yang jelas, konsentrasi kita akan fokus dan berjalan sesuai target. Belajarlah pada orang-orang sukses tersebut. mulailah membuka usaha baru, jangan berpikir terlambat,tetapi berpikirlah bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.[4]


[1] Sony Adams,2016.The secret of focus. Yogyakarta:Psikologi Corner, hlm. 85.

[2] Dian L,2016.Berpikir Positif untuk Hidup Positif.Yogyakarta:Pustaka Baru Press, hlm.167.

[3] Abraham Lembang, Who Wants to Be An Options Entrepeneur; The Faster Way to Be a Successful Entrepeneur (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2011) hlm. 12.

[4] Dian L, op.cit. hlm. 179.

MOTIVATION

I have missed more than 9000 shots in my career. I have ost almost 300 games. On 26 accasions. I have been entrusted to take the ga...